Judul
|
Pengembangan
Aplikasi untuk Menentukan Daerah Pencemaran Limbah Home Industry Berbasis Sistem Informasi Geografis
|
Jurnal
Acuan
|
Informatika
|
Volume
& Halaman
|
Vol.
4, No. 2 Hal. 1-8
|
Tahun
|
2010
|
Penulis
|
Tedy
Setiadi dan Jefree Fahana
|
Reviewer
|
Ardy
Setyawan (E1I013052)
Nanda
Kartika (E1I013047)
|
Jurnal
Pembanding
|
Aplikasi
Sistem Informasi Geografi Tingkat Pencemaran Industri di Kabupaten Gersik
|
Penulis
|
|
Tanggal
|
11
Juni 2016
|
Abstrak
Pertumbuhan sentral industri yang
semakin tinggi di kecamatan sentolo serta proses pembuangan limbah yang banyak
dilakukan secara sembarangan. Menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang
ada di sekitar. BAPEDAL sebagai suatu lembaga yang khusus terkait hal ini ternyata
belum mempunyai sistem pemetaan tentang daerah pencemaran limbah sehingga dalam
penentuan daerah yang tercemar limbah belum bisa dilakukan secara optimal.
Dalam
penelitian ini telah dilakukan pengembangan aplikasi untuk penentuan dan
pemetaan daerah pencemaran limbah industri berbasis SIG dengan model
keputusanya menggunakan motode stored dari
hasil pengujian sistem baik Black Box
Test maupun Alpha Test didapat
sistem yang dibuat telah siap dan mudah digunakan. Aplikasi ini dapat membuat
laporan fungsi pencarian dan penentuan daerah sentra industri yang tercemar
oleh limbah.
PENDAHULUAN
Banyaknya
industri yang berdiri yang dan berkembang tidak menutup kemungkinan akan
terjadi kerusakan lingkungan yng ada di sekitar kawasan industri tersebut.
Adanya pembuangan limbah yang langsung
ke lingkungan tanpa proses IPAL menyebabkan semakin bertambahnya tingkat
kerusakan yang terjadi.
Beberapa kawasan industri yang melakukan pembuangan limbah secara langsung ke
lingkungan masih ada sehingga akibatnya banyak menimbulkan kerusakan dan
pencemaran lingkunga.
Kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan yang serius
oleh pemerintah daerah, pengusaha dan pihak lain yang terkait dengan adanya
pembangunan kawasan industri tersebut. Pemerintah sebagai badan pengawas harus
selalu memperhatikan dan mengontrol proses pembuangan limbah industri dengah
sungguh-sungguh serta memberi sangsi yang berat terhadap perusahaan yang dengan
sengaja melakukan pembuagan limbah secara sembarangan. Kemudian pengusahan
sebagai pelaku industri, harus melakukan pencegahan pencemaran, malakukan
proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan pengolahan limbah
industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau paling tidak menimbulkan
beban pencemaran hingga batas yang diperbolehkan.
METODE PENELITIAN YANG
DIGUNAKAN PADA JURNAL ACUAN :
Metode
Storet merupakan metode yang digunakan untuk Pengambilan Keputusan
Proses penentuan daerah pencemaran limbah home industri pada jurnal ini dilakukan dengan menentukan status air
yang ada di sekitar kawasan sentra industri.
Prinsip-prinsip
yang mendasari metode storet ini adlaah perbandingan antara data kualitas air
dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan
status mutu air. Sedangkan cara untuk menentukan status air dengan metode
storet ini adalah menggunakan sistem nilai dari US-EPA ( Environmental
Protection Agency) yaitu melalui pengklasifikasian mutu air dalam empat kelas
(terlihat pada Tabel 1)
Kelas
|
Status
|
Skor
|
Keterangan
|
A
|
Baik
Sekali
|
0
|
Memenuhi
Batu Mutu
|
B
|
Baik
|
-1
s/d -10
|
Cemar
Ringan
|
C
|
Sedang
|
-11
s/d -30
|
Cemar
Sedang
|
D
|
Buruk
|
≥
- 31
|
Cemar
Berat
|
Dalam penentuan status
mutu air pada jurnal ini menggunakan metode
storet dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Mengumpulkan data kualitas air dan debit air secara periodik sehingga membentuk data dari waktu ke waktu.
- Membandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan baku mutu air yang sesuai dengan kelas air.
- Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran < Baku mutu) Maka skornya 0.
- Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran >Baku mutu) Maka skornya sesuai Tabel 2.
Jumlah
Parameter
|
Nilai
|
Parameter
|
||
Fisika
|
Kimia
|
Biologi
|
||
<10
|
Maksimum
|
-1
|
-2
|
-3
|
Maksimum
|
-1
|
-2
|
-3
|
|
Rata-rata
|
-3
|
-6
|
-9
|
|
≥
10
|
Maksimum
|
-2
|
-4
|
-6
|
Maksimum
|
-2
|
-4
|
-6
|
|
Rata-rata
|
-6
|
-12
|
-18
|
METODE YANG
DIGUNAKAN DALAM JURNAL PEMBANDING :
Sedangkan metode yang di gunak
jurnal pembanding yaitu menggunakan Model
proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak adalah model waterfall
yang terstruktur dan linier. Pengembangannya dimulai dari tingkat sistem,
analisis, perancangan, implementasi, pengoperasian & pemeliharaan. Menurut
Prahasta (2002) di dalam model ini mempunyai aktifitas-aktifitas sebagai
berikut :
1. Rekayasa Sistem, tahap ini menekankan pada masalah
pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan mendefinisikan
konsep sistem beserta interfaces yang menghubungkannya dengan lingkungan
sekitarnya. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi sistem.
2. Analisis, tahap ini dilakukan pengumpulan
kebutuhan elemen elemen di tingkat perangkat lunak. Dengan analis ini, harus
dapat ditentukan domain-domain data atau informasi, fungsi, proses, atau
prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya, dan interfaces. Hasil
akhir dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
3. Perancangan, tahap perancangan ini
dilakukan dalam dua tahap yang lebih rinci, preliminary design dan detailed
design. Sub tahap pertama menghasilkan rancangan detil hingga semua modul,
struktur data, fungsi dan prosedurnya terdefinisi.
4. Pemrograman, pada tahap ini dilakukan
implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti
oleh komputer.
5. Pengujian, Pengujian dilakukan terlebih
dahulu pada setiap modul. Jika setiap modul selesai diuji dan tidak bermasalah,
modul-modul tersebut segera diintegrasikan dan dikompilasi hingga membentuk
suatu perangkat lunak yang utuh. Kemudian dilakukan pengujian di tingkat
perangkat lunak yang memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi
eksternal, potensi masalah yang mungkin terjadi, dan pemeriksaan hasil (apakah
sudah sesuai permintaan).
6.
Pengoperasian & Pemeliharaan, tahap
ini adalah penyerahan (delivery) perangkat lunak kepada pemesannya yang
kemudian dioperasikan oleh pemiliknya. Dalam masa operasional sehari-hari,
suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam
menjalankan fungsi-fungsinya (errors atau bugs). Atau pemilik
bisa saja meminta peningkatan kemampuan (jumlah dan kualitas) perangkat
lunaknya pada pengembangnya. Dengan demikian kedua faktor ini menyebabkan
perlunya perangkat lunak dipelihara (di-maintain) dari waktu ke waktu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
Jurnal acuan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu:
- Dapat menampilkan data sentra Industri, data jenis Industri, kapasistas produksi, jumlah industri dan status pencemaran
- Dapat memberikan informasi berupa data administrasi daerah
- Mampu menghitung skor dan total skor dalam proses perhitungan kandungan zat tercemar.
- Mampu menetukan prioritas penanganan untuk pencemaran limbah sentra industri
- Mampu membuat layout dari masing-masing peta yang telah ada dalam sistem
Beberapa
snapshot program sebagai berikut
Menu Analisis Data
Fitur-fitur yang digunakan untuk proses
pencarian hasil pengambilan keputusan diantaranya pencarian daerah terkena
limbah B3, pencarian sentra industri yang tercemar limbah . Selain proses pencarian
menu ini difungsikan juga untuk perhitungan kadar zat pencemar, Menampilkan
hasil perhitungan kadar zat pencemar.
Hasil Jurnal
Pembanding pemantauan udara, sungai dan laut. Informasi ini berisi
status lingkungan ( menunjukkan kondisi tercemar atau belum tercemar dengan
membandingkan parameter hasil pemantauan yang tercemar akan berwarna merah.
View Pemantauan Udara
Menu
Pemantau Hasil Pencemaran
Menu pemantauan hasil pencemaran
berisi informasi
KESIMPULAN
Setiap
Jurnal menggunakan metode yang berbeda-beda. Dalam jurnal acuan metode yang
digunakan yaitu metode Storet yang berguna untuk menentukan status mutu air
dalam suatu kawasan.
Dalam
jurnal acuan ini hanya membahas cara pengolahan data mentah pencemaran limbah
industri yang menggunakan sistem nilai dari “US-EPA.
Sedangkan
dalam jurnal pembanding sudah menggunakan aplikasi pendukung berupa ArcView dan view pemantauan udara yang
jelas dann mempermudah kita untuk mengetahui titik lokasi yang tercemar limbah.
DAFTAR
PUSTAKA
Begg,
Carolyn E; Connolly Thomas M & Strachan Anne D (1995). Database Systems A Practical Approach to Design,
Implementation and Management, University of Paisley: Addison-Wessley
Publishing Company.
Bintarto,
Hadisumarno (1979), Struktur Lingkungan Geografis, Bahan Pengajaran SIG
di Universitas Indonesia.
Budiyanto,
Eko (2002), Sistem Informasi Geografis menggunakan ArcView GIS, Yogyakarta
: Andi Yogyakarta.
Charter,
Denny & Agtrisari Irma (2003), Desain dan Aplikasi GIS, Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Dinas
Lingkungan Hidup Gresik (2000-2003). Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Gresik. Gresik: Dinas Lingkungan Hidup Gresik.
Environmental
System Research Institute (1996), Understanding GIS: The ARC/Info Method,
California, USA.
Jogianto
HM (1999), Analisis & Disain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Karsidi,
A (1997), Penggunaan Sistem Informasi Geografis Dalam Pengelolaan Wilayah
Pesisir & Laut, BPPT Jakarta.
Kustiawan,
Iwan (1997), Permasalahan Konversi Lahan Pertanian dan Implikasinya Terhadap
Penataan Ruang Wilayah, Studi kasus Wilayah Pantura Jawa Barat, Jurnal PWK
Vol. 8 No.1/Januari 1997.
Nuarsa
I Wayan, 2005, Menganalisis Data Spasial dengan ArcView GIS 3.3 untuk Pemula,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Prahasta
Eddy, 2004, Sistem Informasi Geografis :
ArcView Lanjut Pemrograman Bahasa Script Avenue, Informatika, Bandung.
Prahasta,
Eddy (2002), Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Bandung
Informatika Bandung.
Prahasta,
Eddy (2002), Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, Bandung:
Informatika Bandung.
Prahasta,
Eddy (2003), Sistem Informasi Geografis : ArcView Lanjut, Bandung:
Informatika Bandung.
Ryadi, Slamet (1982), Pencemaran
Udara, Surabaya: Usaha Mandiri.
Soemarwoto
Otto, 2003, Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
PRODI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar