Nama : Nanda Kartika
Npm : E1I013047
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
KOMPONEN PETA
1 1. Logo
dan pelaksanaan kegiatan
berfungsi
untuk memperkenalkan identitas percetakan yang mencetak peta tersebut.
2. Nama
kegiatan
Berguna
untuk menyusun zonasi dalam peta.
3. Judul
Judul
peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian
atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang
digambarkan oleh peta tersebut.
4. Arah
mata angina dan skala
Penunjuk arah disebut juga mata angin. Umumnya
menggunakan penunjuk arah utara. Penunjuk diletakkan di tempat yang kosong di
bagian pinggir peta agar tidak mengganggu peta induknya.
Dan
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1)
Skala angka/numeric
Skala yang
berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1: 200.000, skala peta 1 :
1.000.000 dan sebagainya
2)
Skala Garis/Grafik
Skala yang
ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap
ruasnya.
Contoh
0
1
2
3
3)
Skala kalimat/verbal
Skala Yang
menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak
dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
Contoh : One Inch to two miles
5. proyeksi peta
pemindahan
data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta.
6 6. Insert peta
Inset adalah
gambar peta yang menunjukkan letak atau posisi satu daerah terhadap daerah
sekitarnya yang lebih luas. Misalnya, posisi Indonesia di Benua Asia. Petanya
dibuat di luar peta utama tetapi masih berada dalam garis tepi peta utama.
7. Legenda
Legenda berisi keterangan-keterangan tentang
simbol-simbol yang digunakan pada peta. Simbol adalah gambar yang digunakan
untuk mewakili objek yang dipetakan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemakai
peta dalam memahaminya.
8. keterangan/riwayat
Sumber
ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta,
percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun
pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya
yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan
DAFTAR PUSTAKA
WordPress.com weblog
Bossler, J. D. (2002) Coordinates and Coordinates Systems.
Manual of Geospatial Science and Technology. Ed. J.D. Bossler. Taylor and Francis, London
Purworahardjo, U. (1986) Ilmu Ukur Tanah Seri C – Pengukuran
Topografi. Jurusan Teknik Geodesi FTSP – ITB, Bandung
Pruworahardjo, U. (2000) Hitung
dan Proyeksi Geodesi. Jurusan Teknik Geodesi FTSP – ITB, Bandung
1. Jean Meeus: Astronomical
Algorithm, Willmann-Bell, Virginia, 1991.
2. Oliver Montenbruck: Practical
Ephemeris Calculations, Springer-Verlag, 1999.